Kamis, 20 September 2012

Konsep resiko dalam asuransi

Konsep resiko dalam asuransi :Semua jenis asuransi menyediakan perlindungan terhadap kerugian secara ekonomi.Asuransi memenuhi kebutuhan yang terkait dengan keamanan secara ekonomi,baik bagi individu maupun perusahaan.Untuk memahami bagaimana mekanisme asuransi bekerja pertama kita harus mengetahui konsep resiko dan resiko-resiko apa saja yang dapat di asuransikan.
Resiko adalah ketidakpastian yang dapat terjadi di masa yang akan datang.Individu maupun perusahaan menghadapi dua jenis resiko yaitu resiko spekulatif (speculatif risk) dan resiko murni (pure risk).
Sebuah resiko di katakan spekulatif apabila menghasilkan tiga kemungkinan skenario:rugi(lose).untung (gain),atau tidak untung dan tidak rugi (no change).
Contoh:seseorang membeli saham dengan tujuan jangka pendek untuk mendapatkan untung,namun dengan pergerakan harga saham maka pada akhir nya dia bisa saja mengalami untung,atau rugi atau tidak untung dan tidak rugi alias tidak berubah.

Disisi lain ada juga resiko yang tidak memiliki kemungkinan untuk untung(gain),tetapi hanya skenario rugi (lose),atau tidak rugi(nochange),resiko ini di sebut resiko murni (pure risk).contoh seseorang yang mengalami cacat dan tidak dapat bekerja, sudah tentu dia akan mengalami kerugian secara ekonomi.Namun sebaliknya apabila orang tersebut tidak pernah mengalami cacat tidak berarti dia akan mendapatkan keuntungan,tetapi yang terjadi adalah dia tidak mengalami kerugian.
Resiko yang didalamnya terdapat kemungkinan rugi tetapi tidak ada kemungkinan untung,seperti itulah satu-satunya resiko yang dapat di asuransikan.Dalam hal ini kegunaan asuransi adalah memberikan kompensasi atas kerugian yang terjadi yang di sebabkan oleh resiko,dan bukan untuk menyediakan peluang mendapatkan keuntungan secara ekonomi.
Atas jenis resiko murni di atas,manusia mempunyai empat pilihan cara mengatasi resiko:
  • Menghindari jenis resiko
  • Mengendalikan resiko
  • Menerima resiko
  • Memindahkan resiko kepada pihak lain
  • Mengatasi resiko dengan cara menghindari resiko adalah cara yang paling sederhana.Sebagai contoh kita dapat menghindari resiko kecelakaan mobil,dengan cara jangan mengendarai atau menumpag mobil.Tentunya cara ini tidak selama nya merupakan solusi yang efektif.
  • Cara yang kedua adalah Mengendalikan resiko,yaitu kita melakukan langkah-langkah untuk mencegah resiko terjadi,atau mengurangi dampak kerugian yang timbul apabila resiko terjadi.Contoh,kita mengendarai mobil kita dapat mengenakan sabuk pengaman,mejalankan mobil dengan kecepatan aman,mempersiapkan mobil dengan kondisi yang baik dsb.sehingga meminimalkan kemungkinan terjadi resiko,maupun kerugian atas resiko.
  • Cara ketiga adalah menerima resiko apa adanya.Contoh seorang perokok,sudah jelas bahwa bahaya akibat dari merokok tetapi menerima resiko itu dengan tetap mengkonsumsi rokok,contoh lain adalah:banyak diantara kita yang lebih memilih membayar biaya dokter dan perawatan secara langsung ketimbang membeli polis asuransi kesehatan.
  • Cara ke empat adalah memindahkan resiko.Dalam hal ini seseorang memindahkan tanggung jawab keuangan kepada pihak lain apabila muncul kerugian akibat terjadinya suatu resiko kepada orang tersebut.Cara paling umum untuk memindahkan resiko adalah dengan membeli polis asuransi.
Menurut saya cara yang paling efektif dari keempat cara mengatasi resiko adalah dengan memindahkan resiko kepihak asuransi.Biarlah perusahaan asuransi yang menanggung segala biaya kerugian,jangan kita menjadi perusahaan asuransi bagi diri sendiri dan keluarga,karena akibatnya akan berat,bisa saja  semua yang telah anda kumpulkan atau tabungkan selama bertahun-tahun akan lenyap seketika oleh suatu resiko hidup.Good luck








Tidak ada komentar:

Posting Komentar